Saat kau memutuskan untuk hidup bersama, perbaharui dan instal ulang kepribadianmu.
Banyak hal yang harus kau lakukan.
Latih dirimu untuk mengendalikan egomu. Mungkin sebagian orang sudah terbiasa menghadapimu dengan sejuta ego yang kau miliki, tapi tak semua orang begitu kawan, milyaran kepala manusia di bumi ini, milyaran juga macamnya cara mereka menilai orang lain. Bukan orang lain yang harus selalu menyesuaikan diri dengan sikapmu, tapi kaulah yang harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Jika kau ingin dimengerti oleh orang lain, mengertilah orang lain.
Didik tanganmu untuk terbiasa meringankan urusan saudaramu. Ingat, kau tidak sedang berada di istanamu yang megah, tapi kau berada di kamp pengungsian. Jika kau hanya mengurus dirimu saja di kamp pengungsian, dirimu sombong kawan. Jika temanmu butuh bantuan, beri bantuan. Jika temanmu sakit, uruslah dia, belikan obat, lengkapi kebutuhannya, dan jangan ciptakan suasana yang mengganggu ketenangannya.
Biasakan dirimu untuk tidak pelit dan kikir. Saat kau mendapat rezeki lebih, bagikan kepada temanmu. Saat kau mendapat berita gembira, kabarkanlah saudaramu. Saat kau berbahagia, sebarkan kebahagiaan itu pada orang-orang di sekelilingmu.
Biasakan wajahmu untuk selalu tersenyum. Jika kau sedang marah, kesal, kehilangan mood, tolong jangan pasang ekspresi yang dapat menularkan suasana hatimu kepada orang lain. Kau harus tetap dewasa walaupun jika sedang kesal, jika tidak orang lain bisa ilfeel. Saat kau marah, jangan sampai orang-orang yang tidak bersalah dan tidak ada hubungannya dengan rasa kesalmu, menjadi pelampiasan marahmu. Jika hatimu dongkol, jangan sampai ada satupun barang-barang di rumah ikut merasakan perihnya karena hantaman dan lemparan tanganmu, jangan sampai ada satu pintu yang rusak engselnya. Jangan sampai terdengar bunyi "pak pak bung bung pang pang pang TAARRR!!!". Jangan cemberut kawan, karena bibirmu yang mengerucut itu akan membuat sesak seisi rumah.
Saat kau memutuskan untuk hidup bersama, banyak hal yang harus kau maklumi.
Kau harus maklum jika tempat tinggalmu itu tidak sesuai dengan kehendak hatimu. Kau harus maklum jika sebagian privasimu terusik. Kau harus maklum jika disaat terdesak saudaramu memakai barang-barangmu tanpa izin. Kau harus maklum kawan, karena kau memutuskan untuk hidup bersama.
Masih banyak lagi yang perlu kau upgrade dari dirimu saat kau memutuskan untuk hidup bersama. Saat kau tinggal serumah dengan temanmu, saat kau berada di kamp pengungsian, saat kau ikut kegiatan pramuka, saat kau pergi hiking, kemping, jalan-jalan, naik gunung, saat kau tinggal di asrama, saat kau memutuskan untuk menikah dan berkeluarga.
Mungkin kau berhasil memiliki teman yang sudah sangat cocok denganmu. Teman yang mengerti dengan segala sikapmu, teman yang mau bersabar dengan segala egomu, teman yang bersedia paham dan memaklumi karaktermu. Tetapi tidakkah dia akan jenuh jika kau terus mempertahankan sifatmu yang seperti itu? Atau mungkin dia teman yang baik, dia tak akan meninggalkanmu, tetapi jika kau tetap tak merubahnya, bersiaplah untuk hanya memiliki satu teman sampai akhir hayatmu.
Mungkin kau berhasil memiliki teman yang sudah sangat cocok denganmu. Teman yang mengerti dengan segala sikapmu, teman yang mau bersabar dengan segala egomu, teman yang bersedia paham dan memaklumi karaktermu. Tetapi tidakkah dia akan jenuh jika kau terus mempertahankan sifatmu yang seperti itu? Atau mungkin dia teman yang baik, dia tak akan meninggalkanmu, tetapi jika kau tetap tak merubahnya, bersiaplah untuk hanya memiliki satu teman sampai akhir hayatmu.
Manusia itu "zon politicon", makhluk sosial. Jika kau tak mau berinteraksi sosial, maka kau... Ah, aku tak sampai hati melanjutkannya.
Kecuali jika kau seorang raja, silakan lakukan semua sekehendak hatimu. Ah, seorang rajapun tidak selalu bisa begitu kawan. Jika seorang raja melakukan semua kehendak hatinya, hancurlah kerajaannya, Ia dibenci oleh rakyatnya. Lengser.
Kau bukan seorang raja bukan?
Jelas, Saat kau memutuskan untuk hidup bersama, kau harus ubah sikapmu, kebiasaanmu, presepsimu, kepribadianmu. tingkatkan rasa kebersamaan, tolong menolong, saling berbagi, empati, kendalikan ego, dan kendalikan raut mukamu.
Jika kau tak mau, silakan hidup ditengah hutan rimba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar